Selasa, 06 Januari 2009

Tersandera di Negeri Sendiri

Sejak setahun terakhir israel praktis menutup semua pintu masuk ke jalur Gaza. Mulai dari terminal barang di Erez, Nahal oz, Karni, Sufa, kerem Shalom, dn Rafah. Akibatnya sungguh mengerikan. Sekitar 1,5 juta penduduk jalur Gaza praktis menjadi sandera di negeri mereka sendiri. Tak hanya itu, mereka dipaksa menjadi orang yang hanya bisa menggantungkan nasibnya kepada orang lain.
Berikut dampak blokade israel:

1.Makanan
Sekitar 75% penduduk jalur Gaza sepenuhnya hidup dari bantuan kemanusiaan dan hanya makan sehari sekali. Survei yang dilakukan PBB Mei lalu menunjukka beras, gula, susu bubuk, tepung terigu, minyak goreng, dan makanan bayi tidak ada lagi dipasaran. Survei itu juga menunjukkan sebagian besar rumah tangga di jalur Gaza mulai menjual milik berharga mereka untuk membeli bahan makanan. Survei juga menunjukkan sebagian warga memilih mengurangi konsumsi sayur mayur, buah segar, dan daging untuk mengurangi pengeluaran.

2. Kesehatan
Survei WHO dan otoritas kesehatan jalur Gaza, april 2008 menunjukkan stok 85 jenis obat-obatan yang sangat dibutuhkan dan 52 jenis alat medis habis. organisasi physician for human right(PHR) menyatakan sistem kesehatan telah ambruk diperparah dengan keterbatasa tenaga medis, peralatan, dan staf yang terlatih. PHR juga meyebutkan 200 orang meninggal di pos pemeriksaan ketika menuggu izin berobat meniggalka jalur gaza dan belum terhitung lagi jumlah perempuan yang melahirkan di pos pemeriksaan dan bayi mereka meninggal di tempat. PHR menyebutkan jumlah pasien yang diizinka melewati pos Eez untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut turun dari 89 persen pada januari 2007 menjadi setengahnya pada juni 2008.

3. Bahan bakar dan aliran listrik
Israel mulai membatasi impor bahan bakar sejak oktober 2007. Akibatnya pemadaman menjadi hal yang biasa bagi warga jalur Gaza. Sebagian besar wilayah di jalur Gaza paling lama menerima aliran listrik sekitar 19-20 jam. Keterbatasan bahan bakar juga berarti terganggunya sistem pengolahan limbah dan instalasi pengolahan air bersih. Mei lalu 15 persen warga jalur Gaza hanya mendapatkan akses ke air bersih selama 4-6 jam per minggu, 25 persen pe empat hari, dan sisanya setiap dua hari sekali. Kekurangan bahan bakar juga menyebabkan gangguan pada sumur-sumur irigasi yang menyebabkan sekitar 70 persen kawasan pertanian gagal panen. Seorang peternak ayam harus merelakan 165 ribu ayamnya mati karena tidak mempunyai cukup bahan bakar untuk mengoperasikan inkubator.Minyak zaitun akhirnya menjadi alternatif untuk bahan bakar kendaraan bermotor yang mengakibatkan polusi udara.

To Be Continuee.......

Tidak ada komentar: